Hampir 30 menit lepas dari pukul 12 malam. Tengah malam sendirian di tempat kos yang baru, di tengah-tengah proses akhir penyusunan disertasi (= thesis kalo di Indonesia), tiba-tiba saja ingin menulis tentang satu kata sifat yang seakan melekat dan tak bisa lepas dari diri saya, “perfeksionis”.
Saya coba bandingkan pengertian perfeksionis dari beberapa sumber yangberhasil saya dapatkan.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefiniskan pefeksionis sebagai:
1. orang yang ingin segala-galanya sempurna; (nomina)
2. orang yang percaya bahwa kesempurnaan moral dicapai kalau dapat hidup tanpa dosa: (nomina)
- Penjelasan Wikipedia mengenai perfeksionis:
Perfectionists have also been described as those who strain compulsively and unceasingly toward unobtainable goals, and who measure their self-worth with their productivity and accomplishment.
- Wikipedia Indonesia mendefinisikan perfeksionis sebagai:
Orang yang memiliki pandangan bahwa dia harus menjadi sempurna, mencapai kondisi terbaik pada aspek fisik maupun non-materi.
Segala sesuatu di dunia ini memang tidak ada yang sempurna, demikian pula dengan perfeksionis. Banyak sisi positifnya, namun tak sedikit pula sisi negatifnya, bahkan ada yang berpandangan bahwa perfeksionis adalah suatu penyakit!
Beberapa sisi positif yang kita bisa lihat dari seorang perfeksionis menurut pendapat saya adalah:
- (S)He is a great achiever. Dengan sifat perfeksionis yang dia punya, dia bakal mewujudkan apapun cita-citanya sekuat tenaga___*This is very good point indeed
- Teliti. Seorang perfeksionis cenderung bersifat teliti, karena dia harus memastikan segala sesuatunya dengan sempurna___*Yang ini tampaknya bisa diperdebatkan, karena teliti itu cenderung bersikap hati-hati, dan tidak semua sikap hati-hati itu baik, karena kadang terlalu hati-hati bisa memperlambat sesuatu
- Cenderung tidak pernah puas akan sesuatu. Sifat perfeksionis akan membuat dia terus menerus mencari kesempurnaan, sehingga saat satu hal berhasil dia raih, dia akan kembali berusaha meraih hal lain yang lebih baik___*Betul sekali
- Dst…
Namun, beberapa sisi negatif dari sifat perfeksionis ini menurut pendapat saya diantaranya:
- Karena terlalu teliti, kesannya menjadi lambat, imbasnya produktifitas menjadi turun sehingga cenderung orang berpendapat bahwa dia memang tidak cakap dalam melakukan pekerjaan tersebut___*Padahal kualitasnya mungkin bagus, cuman kuantitasnya aja yang agak kurang
- Stres saat dia tidak bisa mewujudkan segala sesuatunya dengan sempurna. Karena dia ingin segala sesuatunya sempurna, maka pada saat dia gagal, dia kecewa, marah, sedih dan ujung-ujungnya stres. ___*Sisi negatif yang ini bisa agak dikurangi impact-nya jika dia punya dasar agama yang cukup baik
- Dst…
Well, Yang Maha Segalanya telah menciptakan manusia dengan berbagai sifat dan karakter-nya yang notabene punya sisi positif dan negatif. Apapun karakter kita, cobalah untuk terus memperbaiki diri.
“I’m never pleased with anything, I’m a perfectionist, it’s part of who I am” (Michael Jackson)